Wamena – Ratusan massa dari Solidaritas Pelajar West Papua (SPWP) kembali menggelar aksi unjuk rasa jilid II untuk menyuarakan penolakan terhadap Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Papua Pegunungan. Aksi ini berlangsung dari pukul 10.39 hingga 12.25 WIT di depan Kantor Gubernur Papua Pegunungan, Jl. Diponegoro, Distrik Wamena, Kabupaten Jayawijaya. Jumat, (02/05) Pagi.
Sekitar 150 orang massa yang gabungan pelajar dari titik kumpul Wouma dan Sinakma memulai long march dari Tugu Salib Wio Silimo hingga ke halaman kantor gubernur. Aksi ini merupakan lanjutan dari aspirasi yang sebelumnya telah disampaikan pada 17 Februari 2025 lalu.
Dalam orasi yang disampaikan, massa menuntut dihentikannya program makanan bergizi gratis di sekolah-sekolah wilayah Papua Pegunungan. Mereka meminta agar pemerintah lebih fokus pada penyediaan pendidikan gratis serta penambahan tenaga pendidik.
Aspirasi massa diterima oleh beberapa pejabat Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan, yaitu Pj. Sekda Drs. Wasuok D. Siep, Asisten II Setda Elai Giban, dan Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Simon Sembor. Pj. Sekda menyampaikan bahwa Gubernur Papua Pegunungan yang baru menjabat selama lima hari menerima masukan tersebut dan berjanji akan mengevaluasi pola pelaksanaan program MBG. Ia juga menyatakan bahwa aspirasi akan diteruskan langsung kepada Gubernur, yang saat ini tengah berada di luar kota.
“Kami terbuka untuk berdialog. Perwakilan dari massa aksi akan diupayakan untuk bertemu langsung dengan Gubernur Papua Pegunungan dalam waktu dekat,” kata Wasuok D. Siep dalam tanggapannya di hadapan para demonstran.
Dokumen aspirasi secara resmi diserahkan kepada Pj. Sekda, yang berisi penolakan terhadap program MBG dan tuntutan atas pendidikan gratis, serta penambahan guru di sekolah-sekolah yang masih kekurangan tenaga pengajar.
Kapolres Jayawijaya, AKBP Anak Agung Made Satriya Bimantara, S.I.K., saat dikonfirmasi menyatakan bahwa pengamanan aksi berjalan kondusif dan pihak kepolisian mengedepankan pendekatan persuasif.
“Kami menghargai aspirasi yang disampaikan oleh para pelajar dan memastikan seluruh rangkaian aksi berjalan damai. Polres Jayawijaya tetap berkomitmen untuk menjaga keamanan dan keterlibatan positif dalam setiap dinamika sosial yang terjadi di wilayah ini,” ujar Kapolres Jayawijaya.
Yekson Elokpere juga menyampaikan bahwa jika tidak ada tindak lanjut hingga 8 Mei 2025, maka SPWP akan menggelar Aksi Jilid III dengan agenda mogok sipil dan skala massa yang lebih besar dari delapan kabupaten di wilayah Papua Pegunungan.(rd)