Sarmi – Suasana penuh kehangatan dan kebersamaan menyelimuti halaman depan Rumah Dinas Kapolsek Bonggo. Kegiatan silaturahmi bertajuk Bakudapa Bakusimore yang berarti Bertemu dan Bergembira digelar dan dihadiri sekitar 75 orang warga Maluku Utara yang berdomisili di wilayah Bonggo Raya. Sabtu (5/4/2025).
Acara ini merupakan inisiatif Kapolsek Bonggo, Iptu Yustus Maudul, S.E., M.Si, yang juga merupakan bagian dari warga Maluku Utara. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mempererat tali silaturahmi dan kebersamaan antarwarga dalam wadah Kerukunan Keluarga Maluku Utara (KKMU), sekaligus menjalin komunikasi yang baik antara aparat kepolisian dan masyarakat.
Dalam sambutannya, Kapolsek Bonggo menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kehadiran para tamu dalam suasana yang penuh keakraban. Ia mengajak seluruh warga untuk terus menjunjung tinggi semboyan KKMU “Ma Asal Rimoi, Ma Kabasaran Rimoi, dan Ma Istiadat Rimoi Bato” sebagai prinsip hidup masyarakat Maluku Utara, sekaligus mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari di Tanah Papua.
Kapolsek juga menekankan pentingnya menjaga situasi kamtibmas yang kondusif serta mengajak warga Maluku Utara untuk mendukung program-program pemerintah di segala tingkatan. Tak lupa, beliau menyampaikan permohonan maaf jika terdapat kekurangan dalam pelayanan acara serta mengapresiasi dukungan para ibu-ibu warga Maluku Utara, Bhayangkari, Wakapolsek, dan seluruh anggota Polsek Bonggo yang turut membantu kelancaran kegiatan.
Acara ini juga diwarnai dengan sambutan dari beberapa tokoh penting warga Maluku Utara di Bonggo. Bapak Muh. Rusli, Wakil Ketua KKMU Kabupaten Jayapura, mengungkapkan rasa bahagia bisa berkumpul bersama keluarga besar KKMU di Bonggo Raya dan menekankan pentingnya menjaga tali silaturahmi di mana pun berada.
Sementara itu, sesepuh warga Maluku Utara di Bonggo, Bapak Barnabas Djamrud, menyampaikan pesan sarat makna. Ia menegaskan pentingnya menjaga toleransi antarumat beragama serta menjunjung nilai-nilai persaudaraan yang telah lama terjalin antara warga Maluku Utara dan Papua. Menurutnya, sejarah hidup bersama dan perkawinan antarwarga menjadi bukti nyata bahwa persatuan dan kasih sayang telah membentuk ikatan sebagai satu keluarga kandung.
Dalam bobeto atau petuahnya, Bapak Ali Nadiru menyalakan kembali semangat “Mari Moi Ngone Futuru”, semboyan kebanggaan warga Maluku Utara, sebagai dorongan moral untuk terus hidup dalam semangat cinta kasih, damai, dan persaudaraan. Ia berpesan kepada generasi muda untuk terus berbuat baik, menjaga warisan leluhur, dan menjadi agen pemersatu di atas tanah Bonggo, Sarmi, Papua.
Kegiatan Bakudapa Bakusimore ditutup dengan ramah tamah, canda tawa, dan suasana kekeluargaan yang hangat. Diharapkan acara seperti ini dapat terus dilakukan secara berkelanjutan sebagai bentuk nyata kebersamaan dan semangat gotong royong antarwarga Maluku Utara di tanah perantauan. Tutup.(rd)